Rabu, 12 Januari 2011

Menanti sikap kritis kontruktifistik mahasiswa

M

ahasiswa adalah sosok yang dinilai meiliki idealisme. Sikap kritis dan kepekaan social menjadi karakter khas mahasiwa.memang benar mahasiswa memiliki peraan yang signifikan dalam laju perjalanan bangsa,tapi bukan berarri mahasiswa tanpa cela
Secara factual, mahasiswa terbagi dua tipe: Ordinary Student atau Extraordinary Student. Mahasiswa biasa biasa saja atau mahasiswa luar biasa benarkah mahasiswa akan berkiprah nyata dan perduli dalam kehidupan bangsa? Berperankah mahasiswa dalam mengontrol roda pemerintahan.
Mahassiswa tipe Ordinary Student adalah tipe mahasiswa yang pasif.menurut Dwi Budianto(2005), mahasiswa tipe ini adalah tipe mahasiswa yang enggan terlibat dalam aktifitas perubahan social. Mahasiswa tipe ini tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi ditengah masyarakat. Bukan berarti tidak memikliki potensi dan kapasitas. Mungkin memiliki kapasitas, tapi enggan menanggung resiko-resiko untuk menjadi bagian perubahan.
Mahasiswa tipe ini seperti disindir Saratri Wilonoyudho (2008) yang terjebak didunia “kapitalis”. Berangkat kekempus sekedar “ritual” saja tanpa niat tulus untuk mengrmbangkan intelektualitasnya.
Indikatornya adalah malas mengerjakan tugas, malas membeli buku, malas membaca, malas menulis, malas berdiskusi di dalam kelas dll.
Maha siswa hanya menyambah syimbol symbol keilmuan tanpa nafsu.
Dan perasaan untuk mengembangkanya.
Sebagai bagian dari pemuda yang memperoleh pendidikan tinggi, mahasiswa dituntut mampu untuk berperan lebih. Mahasiswa tipe ordinary student tidak akan memberikan kontribusi positif bagi setiap upaya perbaikan kehidupan bangsa dan megara. Tentu saja, refleksi kritis perlu dilakukan maha siswa dengan mempertanyakan eksistensi dirinya dalam arus perubahan social. Mahasiswa dituntut menjadi mahasiswa Ekstra Ordinary Student yang selalu memiliki idealisme, sikap kritis, kepekaan, dan kepedulian social, dan keberanian menyatakan kebenaran, jalannya roda pemerintaha merupakan salah satu ruang kontribusi bagai mahasiswa. Menyaksikan fakta pemerintah yang belum sepenuknya berjalan baik dan berpihak bagi kemaslahatan masyarakat, mahasiswa perlu bertanggung jawab lewat sikap kritis kontruktifis.
Dalam mengawal jalanya pemerintahan mahasiswa tidak hanya berhenti pada aksi demonstrasi semata tetapi juga dituntut mampu memberikan tawaran tawaran solutif terhada permasalahan bangsa .maka ,analisis dan kajian kebijakan perlu didirikan dalam gerakan atau organisasi kemahasiswaan. Sisi intelektual mahasiswa perlu di tunjukan dengan menguasai permasalahan dan strategi pemecahanya.
Hubungan interaktif kemahasiswaan dengan pemerintah perlu dijalin untuk mengontrol pemerintah mahasiswa tidak ada salahnya mendesak pemerintah intuk mengadakan temu interaktif dengan pihak mahasiswa selain itu, mahasiswa sudah saatnya berani “berperang” dengan tulisan dalam mengkritisi dan mengawasi jalanya pemerintahan.

2 komentar: