Selasa, 31 Juli 2012

Menilik Keteladanan Shafiyyah

Bila dimasa sekarang ini kita berbicara mengenai wanita, pastilah pembicaraan akan berkisar tentang masalah rumah tangga, membesarkan anak, berpenampilan menarik atau wanita dengan karir cemerlang, tentunya semua dilakukan dengan penuh kecerdasan.
Namun apakah kunci untuk mencapai itu semua, sebenarmya cukup dua jawaban untuk menjawab maslah ini" pengetahuan yang luas dan ketegasan.
Akan tetapi apakah berbagai pembicaraan tadi hanya mengacu bagi wanita pada era saat ini? Tentu saja tidak.
Apabila kita mau menengok kembali sejarah 14 abad silam, bagaimana Rasulullah Muhammad SAW hidup bersama isteri-isteri beliau, yang juga merupakan ibu bagi kaum yang beriman, maka kita bisa melihat keteladanan wanita-wanita agung yang hidup penuh dengan kemuliaan. Salah satunya adalah Shafiyyah bintu Huyaiy.
Dia adalah Ummul Mukminin Shafiyyah bintu Huyaiy bin Akhthob bin Syu’bah bin Tsa’labah bin Ubaid bin Ka’ab bin Khozroj bin Abi Habib bin Nadhir bin Tuham bin Tahum Al-Israiliyyah. Dia adalah keturunan Nabi Harun saudara Nabi Musa ‘Alahis Salaam. Ibunya adalah Barrah bintu Samuel dari Bani Quraidhah. Sebelumnya dia bernama Habibah kemudian diganti oleh Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam menjadi Shafiyyah.
Dia adalah salah seorang wanita yang mulia, cerdas, memiliki kehormatan dan taat beragama. Dia dikenal sebagai seorang wanita yang lembut dan berwibawa.
Pernikahannya dengan Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam

Sebelum masuk Islam, Shafiyyah telah menikah dengan Salam bin Masykam, salah seorang penyair Yahudi sampai dia meninggal, kemudian menikah lagi dengan Kinanah bin Abu Habiq yang juga merupakan seorang penyair Yahudi.

Ketika terjadi perang Khaibar, Kinanah terbunuh dan Shafiyyah tertawan, dia berada di saham Dihyah Al-Kalby, kemudian ada yang mengatakan kepada Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam: ”Dia ini adalah penghulu wanita Bani Quraidhah dan Bani Nadhir, dia tidak pantas kecuali untukmu”, maka Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam kemudian mengambilnya dari Dihyah dan menggantinya dengan 7 tawanan yang lain.

Sebelum berumahtangga dengan Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam, Shafiyyah diserahkan kepada Ummu Sulaim untuk dirias, kemudian Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam memboncengnya di untanya dalam keadaan diberi hijab, kemudian Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam membuat walimah pernikahannya dengan Shafiyyah. (Muttafaq Alaih dari Hadits Anas).

Ketika Shafiyyah tiba di Madinah, dia memberikan anting-antingnya kepada Fatimah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Thobaqoh Kubra 8/127 dan dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Al-Ishobah 7/741 :Sanadnya shahih mursal dari Ibnul Musayyib).
Keteladanan Shafiyyah
Beliau begitu intens mendalami Al Quran dan memiliki hafalan yang banyak. Kemurnian tauhidnya begitu nyata dan disaksikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW.
Shafiyyah bintu Huyaiy termasuk deretan istri-istri Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam yang menjaga dan menyampaikan sunnah-sunnah Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam. Diantara deretan perawi yang meriwayatkan hadits dari dia adalah Ali bin Husain, Ishaq bin Abdullah bin Harits, Kinanah Maulanya, dan sebagainya dari kalangan sahabat dan tabi’in.

Hadits-hadits yang datang dari jalan Shafiyyah ada 10 hadits, salah satunya adal di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim (Siyar 2/238).
Keutamaan-keutamaannya

Shafiyyah berkata: ”Suatu saat sampai kepadaku bahwa Aisyah dan Hafshah berkata: ”Kami lebih muliah di sisi Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam dibanding Shafiyyah karena kami adalah putri-putri pamannya”, maka aku adukan hal itu kepada Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam, maka Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam bersabda : ”Kenapa tidak engkau katakan kepada keduanya” Bagaimana kalian berdua lebih baik dariku, sedangkan suamiku adalah Muhammad, bapakku Harun, dan pamanku Musa”.(Diriwayatkan oleh Tirmidzy dalam Jami’nya sebagaimana dalam Siyar 2/233).

Suatu saat seorang budah perempuan Shafiyyah berkata kepada UMAR BAHWA Shafiyyah menyukai hari sabtu dan menyambung tali kekerabatan dengan orang-orang Yahudi, maka Umar menyuruh seseorang untuk menanyakan hal itu kepada Shafiyyah, maka Shafiyyah menjawab: ”Adapun tentang hari Sabtu maka aku tidak pernah menyukainya sehak Alloh menggantikannya bagiku dengan hari Jum’at. Adapun tentang orang-orang Yahudi maka aku punya hubungan kerabat dengan mereka sehingga aku menyambung tali kekerabatan dengan mereka”. Kemudian Shafiyyah berkata kepada budak perempuannya : ”Apa yang mendorongmu melakukan ini?”, Budak perempuan tersebut menjawab: ”Syaithan”, maka Shafiyyah berkata: ”Pergilah sekarang juga, karena aku telah membebaskanmu!”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr sebagaimana dalam Siyar 2/232).

Dari Shafiyyah bahwasanya Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam berhaji bersama istri-istrinya, tiba-tiba unta Shafiyyah berhenti dan tidak mau berjalan, maka menangislah Shafiyyah, kemudian datanglah Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam menghampirinya dan mengusap air mata Shafiyyah dengan tangannya, Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam menyuruh Shafiyyah berhenti menangis tetapi dia terus menangis hingga kemudia Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam menghentikan semua rombongan.

Ketika mereka hendak berjalan Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam berkata kepada Zainah bintu Jahsy: ”Berikan seekor untamu kepada Shafiyyah!”-Zainab adalah yang paling banyak untanya di antara para wanita-, maka Zainab berkata: Bagaimana mungkin aku memberi tunggangan kepada wanita Yahudimu?!”, maka Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam marah dan tidak berbicara sama sekali dengan Zainab sampai pulang ke Madinah sampai bulan Muharram dan Shafar. Sesudah itu Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam tidak pernah datang ke tempat Zainab, sampai ketika masuk bulan Rabiul Awwal. Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam baru datang ke tempat Zainab, ketika Zainab melihatnya maka dia berkata: ”Wahai Rasulullah apa yang harus aku perbuat?” Sebelumnya Zainab mempunyai seorang budak perempuan yang didapatkan dari Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam. Zainab berkata: ”Budak ini untukmu wahai Rasulullah”, maka berjalanlah Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam menghampiri ranjang Zainab yang lama disimpan, dia letakkan ranjang tersebut dengan tangannya dan dia telah ridha Zainab istrinya”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Thobaqoh Kubro 8/126-127).

Dari Zaid bin Aslam bahwasanya ketika Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam jatuh sakit yang kemudian sesudahnya beliau meninggal, Shafiyyah berkata: ”Wahai Nabiyullah aku sangat ingin kalau yang menimpamu itu menimpaku” maka serentak istri-istri Rasulullah Shollallahu ’Alaihi wa Sallam yang lain memandang tajam kepada Shafiyyah, Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam melihat hal itu dan berkata kepada istri-istrinya :”Berkumurlah kalian!”. Mereka berkata: ”Karena sebab apa?”, Rasulullah Shollallahu ’Alayhi wa Sallam berkata: ”Karena pandangan kalian kepada Shafiyyah. Demi Alloh sungguh benar ucapannya”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Thobaqoh Kubro dan dihasankan sanadnya oleh Ibnu Hajar dalam Al-Ishobah 7/741).

Ketika Utsman bin Affan dikepung oleh orang-orang khowarij sehingga tidak bisa keluar sama sekali dari rumahnya, maka Shafiyyah mengirim air dan makanan kepadanya, meskipun orang-orang khowarij mengancamnya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Thobaqoh Kubro dan dihasankan sanadnya oleh Ibnu Hajad dalam Al-Ishobah 7/741).
(muslimdaily.net/bbs)

MESSENGER SCHOOL (MS School) IMMawati


Messenger School
(MS School)

Latarbelakang

Nyai Ahmad Dahlan (penggerak perempuan Muhammadiyah) memiliki nama asli Siti Walidah, namanya lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan. Nyai Ahmad Dahlan adalah nama yang disandangnya yang kemudian dikenal luas dan bahkan sampai saat ini ia digambarkan sebagai tokoh wanita yang banyak  berjasa dalam memperjuangkan nasib perempuan sehingga ia disetarakan dengan tokoh-tokoh wanita lain seperti R.A Kartini. Nyai Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh gerakan perempuan Muhammadiyah dan juga Aisyiyah. Nyai Ahmad Dahlan membuktikan bahwa sepirit Islam mampu mendorong kemajuan kaum wanita. Pada perjuangannya ia membuktikan pada dunia luar bahwa asumsi agama menjadi sebab keterbelakangan bagi kaum wanita adalah tidak selamanya dibenarkan.

Hakekat keadilan dan kesetaraan gender memang tidak bisa dilepaskan dari konteks yang selama ini dipahami oleh masyarakat tentang peranan dan kedudukan laki-laki dan perempuan di dalam realitas social. Gender adalah suatu konstruksi/bangunan budaya tentang peran, fungsi dan tanggung jawab social antara laki-laki dan perempuan. Kondisi demikian mengakibatkan kesenjangan peran social dan tanggung jawab sehingga terjadi diskriminasi terhadap laki-laki dan perempuan. Hanya saja bila dibandingkan, diskrimnasi terhadap perempuan kurang menguntungkan dibanding laki-laki. Factor utama penyebab kesenjangan gender adalah tata nilai social budaya masyarakat yang pada umumnya lebih mengutamakan laki-laki dari pada perempuan (budaya patriarkhi). 

Kesetaraan gender mempunyai arti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama baik dalam bidang politik, hukum, ekonomi, social, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan structural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki menjadi tanda terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender, sehingga mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi dalam upaya kemajuan bangsa.

Seperti halnya salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada Allah (QS. Az-Dzariyat, 56). Dalam kapasitas manusia sebagai hamba, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, keduanya memiliki potensi dan peluang yang sama untuk menjadi hamba ideal, yaitu dalam Al-Qur’an di istilahkan sebagai orang-orang yang bertaqwa, dan untuk mencapai derajat takwa ini tidak dikenal adanya perbedaan jenis kelamin, suku bangsa atau kelompok etnis tertentu. Sehingga laki-laki dan perempuan masing-masing mendapatkan penghargaan dari Allah sesuai dengan kadar pengabdiannya (QS. An-Nahl:97). Manusia mempunyai kedudukan yang sama sebagai khalifah di bumi untuk ber amar ma’ruf nahi mungkar, menciptakan keadilan dan memberantas kedholiman. Dengan demikian, kedudukan dan peran itu menjadi penting untuk mengangkat derajat perempuan sebagaimana Rosulullah mengangkat derajat istri-istri beliau.

Peran perempuan pun tidak terlepas dari persoalan tertentu yang tidak bisa diselesaikan oleh laki-laki, seperti kesehatan reproduksi,  isu-isu perempuan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlunya ruang dialektika yang bisa memberi pengetahuan dan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Pentingnya Messenger School (MS School)
Messenger School (MS School) merupakan istilah yang berarti penyampai pesan ‘messenger’, pesan-pesan yang berhubungan dengan ketidakadilan gender dan misi kemanusiaan. Melalui sekolah ini diharapkan dapat berperan sebagai pelopor atau penyampai pesan yang memberikan pencerahan dan mencerahkan untuk sesama.

Tujuan
Terwujudnya komunikasi terkait isu-isu perempuan dan transformasi kader di masing-masing level pimpinan.

Target
·         Kesadaran gender dan keberpihakan terhadap isu-isu perempuan.
·         Sinergisitas IMMawati baik dalam hal isu-isu perempuan dan gerakan gender.
·         Memiliki jiwa kepemimpinan dan berkarakter.

Sasaran
·         MS School ini diikuti oleh kader Ikatan baik IMMawan dan IMMawati di masing-masing level pimpinan.

Peran dan fungsinya
Untuk mengoptimalkan dan meningkatkan sumber daya IMMawati dalam hal kompetensi ideology, keilmuan, dan skill, maka perlu kiranya sekolah ini dibentuk dan diterapkan di masing-masing level pimpinan. Oleh karena itu, peran MS School ini adalah sebagai wahana komunikasi dan transformasi kader di masing-masing level pimpinan. Sedangkan fungsinya adalah sebagai sekolah yang mengkaji gender dan isu-isu perempuan di masing-masing level pimpinan.

Standar Penguasaan Materi MS School
Tingkatan
Focus bahasan
Sasaran/target peserta
Metode
DPP
·         Kapasitas konsep gerakan social-politik perempuan,
·         Network building, dan
·         Evaluasi grand design.

DPD
MS School Paripurna
DPD
·         Analisis ideology gender,
·         Gerakan advokasi dan pemberdayaan basis,
·         Kapasitas analisis dan advokasi kebijakan public yang responsive gender, dan
·         Network building.

PC
MS School Madya
PC
·         Penguatan gender awarness berbasis nilai-nilai Islam perspektif Muhammadiyah,
·         Penguatan konsep diri, pemberdayaan basis.

PK
MS School Dasar
PK
·         Kesadaran gender berbasis nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah (Gender Awarness),
·         Penguatan konsep diri.
Kader Pasca DAD
Study Group

Strategi Aksi
Jenjang
Strategi Aksi
Indikator

PK
Pembinaan kader
Kader terbina baik secara ideology dan pemahaman tentang gender equality.

PC
Pemberdayaan kader
Keterlibatan dalam peran-peran strategis.

DPD
Responsive gender dan gerakan politik local
Peka terhadap isu-isu perempuan dan kebijakan poltik local.

DPP
Responsive gender dan gerakan politik nasional
Penyikapan terhadap isu-isu perempuan dan kebijakan politik nasional.


Minggu, 29 Juli 2012

Semangat Dalam Kerinduan



Pernahkah kalian merasakan rindu yang mencekam? Rindu di atas rindu. Menjadikan kepingan hati seolah menjadi titik temu dalam kejenuhan yang memuncak. Gelombang rasa yang mengalir deras. Debur ombak fikir yang menghantam sanubari. Butir-butir cinta dalam kerinduan yang semula mengalami dormansi. Kini hidup dalam satuan waktu yang seolah tak dapat terpisahkan.
Namun apakah kalian akan terus larut dalam kesedihan? Sebab rindu yang tiada terbendungkan. Merasa sepi dalam keramaian. Merasa sendiri dalam keheningan. Terbelenggu oleh rasa yang mendam.
Rasa rindu, rasa sedih itulah gelombang rasa pengharapan. Yang melambungkan angan saat sendiri datang.
Saat ku tanyakan pada arinda tentang arti kesedihan, arinda menjawab “kita harus memiliki rasa sedih agar dapat merasakan kebahagian, tetaplah tersenyum karna setiap masalah ada solusinya.
Ku tanyakan pada Halim “mengapa kita harus bersedih, bukankah apa yang allah berikan itu yang terbaik? Halim menjawab “kesedihan adalah hal biasa namun bagaimana kita tidak boleh larut dalam kesedihan”
Ku tanyakan pada yanti “mengapa kita harus bersedih, bukankah apa yang Allah berikan adalah yang terbaik? Yanti menjawab “bersedih boleh saja tetapi jangan berlebihan.
Setiap jawaban yang sahabatku berikan membuatku berfikir tentang arti semangat dalam kerinduan. Karena allah punya hadiah terbaik untuk kita, sebuah cahaya dalam kegelapan, rencana indah untuk hari esok, jalan keluar untuk semua permasalahn, kebahagiaan setelah kesedihan. Kedewasaan dalam setiap ujian yang datang. Karna allah punya cara yang berbeda dalam menyampaikan rasa cinta kepada hamba-nya.
Jika allah mencintai hambanya maka allah akan mengujinya. Jika ia bersabar maka allah akan memilihnya. Jika ia ridha maka allah akan mensucikannya. Jika kau rasakan beratnya kaki ini untuk melangkah dan letihnya bersabar itulah indikasi sebuah jawaban. Mengapa perjuangan itu pahit dan tidak mudah? Karena surge itu manis dan tinggi tempatnya. Jangan meminta kepada allah untuk meringankan beban mu, tapi mintalah pada allah untuk mengutkan punggung mu. Dalam kesakitan teruji kesabaran, dalam perjuangan teruji keikhlasan. Allah ingin melihat kita lebih kuat, lebih ikhlas dan lebih bersabar. Janji allah itu pasti.
Tetaplah semangat dalam kesabaran, sebab rindu adalah pengantar kehangatan. Aku teringat sebuah pecakapan hati yang sahabatku dalam goresan tintanya
Gelombang rasa mengalir deras
Ungkapkan makna untuk sesama
Rasa tercipta untuk merasa
Jiwa ada karna sepasang
Satu ada karena kosong
Ketiadaan ada karena ada
Sendiri pilihan insan
            Begitu derasnya gelombang rasa di hati manusia, rasa rindu, rasa cinta, rasa malu,rasa ingin tahu, rasa ingin dihargai dan rasa-rasa hidup yang lain. Sebab rasa yang allah swt berikan adalah untuk merasa. Merasakan rasa dari rasa-rasa yang ada. Jangn kau meminta allah untuk menghilangkan rasa. Mintalah mutiara hikamah dalam setiap rasa. Karena rasa begitu mahal harganya. Dan kau pun tiada mampu membelinya kecuali dengan rasa.
Jiwa ada karena sepasang, itupun dengan rasa, rasa cinta sesama antar insan. Jangan biarkan jiwa ini kosong sebab hilangnya rasa, carilah rasa. Jangan kau sedih hati apabila apa yang kau miliki, hanya sekejap bersama mu. Itu bukan milikmu.
Begitulah gelombang rasa dan itulah alasan mengapa aku lebih suka menyimpan rasa. Sedikit aku mengungkapkan rasa. Dan banyak mengolah rasa dalam setiap rasa agar menjadi mutiara hikmah gelombang rasa. Sediri pilihan insan. Tiada kata munafik pada hakikatnya manusia memang membutuhkan teman.

catatan malam Quwwatul Maa-i 
Lampung Timur 30 juli 2012